Minggu, 18 Mei 2014

FILM PORNO BISA SEBABKAN ISTRI MINDER

 


Film porno seringkali memberikan pengaruh negatif bagi penontonnya walaupun sudah menjadi suami-istri. Pengaruh tersebut tidak hanya bersifat sementara tapi bisa berdampak jangka panjang. Buruknya, film yang menayangkan adegan seksual tanpa sensor itu bisa memicu adanya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Menurut Psikolog Klinis, Monica Sulistiawati, Film Porno bisa sebabkan Istri Minder, walaupun suami-istri yang tertarik menonton film porno sebenarnya sangat normal karena film tersebut bisa memberikan inspirasi untuk kehidupan seksual mereka. Selain itu, film erotis juga bisa meningkatkan gairah seks antara keduanya. 


Namun film jenis tersebut dapat berbahaya jika salah satu atau kedua pasangan kecanduan yang akhirnya merusak makna hubungan intim dalam pernikahan. Seharusnya hubungan seks merupakan wujud dari cinta Anda dan pasangan. Tapi ketika kecanduan film porno, pasangan jadi punya tujuan tertentu dalam melakukan hubungan seks yaitu merealisasikan fantasi dalam film ke dunia nyata. Ketika kondisi tersebut terjadi, seringkali pihak istri yang terkena dampaknya, merasa terpaksa mewujudkan harapan serta keinginan pasangannya melakukan adegan seks seperti di film.

"Kalau dilakukan atas dasar film berarti terjadi keterpaksaaan. Kebanyakan perempuannya akan terpaksa walaupun tidak selalu demikian. Tapi kebanyakan akan seperti itu karena kita tahu bahwa laki-laki memiliki kebutuhan seksual yang lebih tinggi daripada wanita," papar Monica saat dihubungi Wolipop melalui telepon

Kondisi yang dijelaskan di atas tentunya membuat kehidupan seks dalam pernikahan menjadi tidak sehat. Terlalu sering menonton film porno juga bisa membuat wanita menjadi minder atau kurang percaya diri di hadapan sang suami. Ia akan membanding-bandingkan bentuk tubuhnya dengan pemain dalam film. Padahal semua itu hanyalah rekayasa yang dibuat melalui proses dan pengeditan.

Para pemain dalam film porno tentu dipilih yang sesuai dengan harapan penonton. Terkadang adegan-adegan yang dilakukan juga tidak menggambarkan yang sesungguhnya sehingga membuat beberapa pria berfantasi menginginkan seks seperti itu. Bila istri menolak, kemungkinan suami akan marah hingga berlaku kasar yang berdampak pada mental juga fisik pasangan. Menurut wanita yang merupakan tim psikolog dari Personal Growth itu, pemaksaan tersebut sudah memicu timbulnya KDRT.

"Banyak akhirnya terjadi kasus KDRT, si suami kecanduan dengan seks yang dia tonton. Dia melihat kok di film rasanya nikmat banget, begitu dilakukan nggak merasakan hal yang sama seperti di film. Akhirnya yang terjadi istrinya dipaksa, lalu dia marah-marah, dan terjadi KDRT," ujar wanita lulusan psikologi dari Univesitas Tarumanegara itu.

Film porno bisa berdampak semakin buruk ketika mempengaruhi suami yang ingin melakukan adegan seks menyimpang. Perilaku seks menyimpang akan menghancurkan keharmonisan pernikahan. Hal serupa juga dikatakan oleh dokter yang mendalami masalah seksologi, Dr Andri Wanananda, MS.

"Penyimpangan pertama dilakukan tanpa keinginan kedua belah pihak, jadi yang satu maksa, itu nggak sehat, saya melihatnya dari aspek kedokteran ya. Kedua itu dilakukan dengan cara-cara yang menyakiti seperti si pria nggak bisa terangsang kalau nggak menyakiti wanitanya. Wanitanya terpaksa menerima," tutur Andri saat ditemui Wolipop di Universitas Tarumanagara, Jl. Letjen S. Parman, Jakarta Barat, Rabu (20/11/2013).

Oleh sebab itu, perlu adanya seks edukasi agar tidak 'buta' mengenai hubungan seksual. Pembelajaran mengenai seks juga akan membantu pria maupun wanita memiliki pengetahuan yang luas sehingga terhindar dari pengaruh negatif film porno. Tidak hanya itu, edukasi tentang seks juga membantu pria dan wanita memiliki kehidupan seksual yang sehat dan menyenangkan setelah menikah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar